Mengenal Desa Budaya Sidoharjo, melalui Tugu Jumenengan

Heru_Susilo 21 Maret 2024 07:54:38 WIB

Tahun ini Kalurahan Sidoharjo menjadi Kalurahan Budaya. Kalurahan Sidoharjo Kapanewon Tepus berada di bagian selatan Kabupaten Gunungkidul. Pantai Krakal, Pantai Slili, Pantai Sadranan, dan Pantai Sundak merupakan bagian dari wilayah Kalurahan Sidoharjo. Selain keindahan pantai tersebut di Kalurahan Sidoharjo juga terdapat ‘Tugu Jumenengan’.

“Apa itu Tugu Jumenengan ?” Tugu Jumenengan merupakan symbol kebahagiaan warga Kalurahan Sidoharjo atau tugu peringatan atas penobatan Sri Sultan Hamengkubuwana IX. Terbukti dari tulisan aksara jawa dalam bangunan tersebut ‘Senin Pon, Pengetan Jumenengan Dalem, Sampean Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengkubuwana Kaping 9’. Disisi kiri tulisan ini tertulis dalam Bahasa Belanda tanggal pembuatan tugu ini dalam tahun masehi ’18 Maart’ dan disisi sebelah kanan tertulis tanggal tahun pembuatan dalam penanggalan jawa ‘18 Sapar Dal’. Kemudian disisi bawah tertulis ‘1871 : Galungan : 1940 Wedaring Wacana Mulya’.  Pada tanggal tersebut notabene adalah hari dinobatkanya Gusti Raden Mas Dorodjatun sebagai Sultan Yogyakarta dengan gelar Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengkubuwana Senopati ing Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Kalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sanga ing Ngayogyakarta Hadiningrat (Sri Sultan Hamengkubuwana IX).

Tugu Jumenengan terletak di komplek kantor Kapanewon Tepus yang berada di Dusun Bintaos Kalurahan Sidoharjo. Tugu Jumenengan masih dalam kondisi baik dan terawat. ‘Tugu Jumenengan’ memiliki bentuk kerucut yang mirip seperti gunungan dengan ketinggi yang awalnya 3,30 meter namun karena pembangunan kompleks kapanewon maka ‘Tugu Jumenengan’ tersebut terkubur sekitar 500 meter. Diameter bawah ‘Tugu Jumenengan’ 540 cm.

Dahulu sebelum adanya pembangunan kompleks kantor Kapanewon Tepus area ‘Tugu Jumenengan’ sering dipakai untuk bermain anak-anak. Terbukti dari ungkapan Ketua Desa Budaya Kalurahan Sidoharjo “Aku biyen pas cilik kerep pit-pit an ngubengi Tugu iki” tutur Bapak Brury. Area belakang ‘Tugu Jumenengan’ saat ini di bangun tembok beteng yang merupakan pagar kantor Kapanewon Tepus, sehingga area ‘Tugu Jumenengan’ tidak lagi bisa menjadi tempat bermain untuk anak-anak. Dampak dari dibangunya tembok beteng tersebut, ‘Tugu Jumenengan’ tidak lagi bisa terlihat dari sisi luar kompleks kapanewon.

Dengan adanya warisan budaya berupa ‘Tugu Jumenengan’ bisa menjadi ikonik dari Kapanewon Tepus khusunya Kalurahan Sidoharjo. ‘Tugu Jumenengan’ menjadi kekayaan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat khususnya Kapanewon Tepus. (triwik wahyuni)

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung